Drop Down MenusCSS Drop Down MenuPure CSS Dropdown Menu

Rabu, 28 Oktober 2015

upacara sumpah pemuda tingkat desa sukamaju 2015

Dalam rangka meningkatkan nasionalisme dan semangat bela negara sekaligus promosi. SMA Negeri 9 kabupaten Tebo menggelar upacara sumpah pemuda yang tahun sebelumnya diadakan di sekolah masing-masing, tahun ini diselenggarakan di halaman yaitu lapangan basket.
Panitia dari SMA Negeri 9 Kabupaten Tebo, Sedangkan peserta dari:
  1. SMP Negeri 26 Tebo
  2. SD Negeri 79/VIII Sukamaju
  3. SMA N 9 Tebo
Untuk tahun ini sekolah lain tidak diundang karena tidak cukup lokasi untuk peserta jika semuanya ikut.









kultum tiap jumat pagi

Berdasarkan rapat sebelum MID semester ganjil TA. 2015/2016 . Salah satu program dalam rangka memakmurkan mushola yang sudah dibangun dengan dana komite begitu megahnya adalah kultum atau pengajin rutin.
Susunan acara dalam kultum pada pertama kalinya adalah:
  1. Pembukaan oleh MC (Ulfa Novianti)
  2. Pembacaan ayat Al Qur'an oleh Yulia Rohmiati.
  3. Sambutan kepala sekolah sekaligus meresmikan.
  4. Kultum oleh Ulin Nuha.
Dalam sambutannya kepala sekolah berpesan agar hadirin serius menyimak. Tanpa memperhatikan siapa yang menyampaikan.
Berikut ini foto-foto kegiatan.






Rabu, 21 Oktober 2015

mading: puisi tanpamu by taruna candra gunawan

Di atas lautan yang liar
Ombak menerjang kau lawan
Gunung yang menghalangi langkahmu
Engkau tetap hadapi
Engkau bertubi-tubi di terjang badai
Takkan pernah engkau getar
cobaan hidup begitu kerasnya
engkau tetap bertahan
Ibunda
Telah semua itu berlalu
Pahit hidup telah kau lewati
Suram hidup tlah kau jalani
Saat di mana engkaudi dunia ini ada
Kini tapi telah kau memejamkan matamu
Kita dulu lalui hidup kerasnya bersama
Kita dulu lalui kenyataan pahitnya bersama
Kini tapi ku berdiri sendiri tanpamu
Menerima kenyataan pahit harus tanpamu
Ku  rindu kini dirimu ibunda
Cip:Taruna candra gunawan(xi IPA)

mading: cerpen dalam perjalanan by dwi wulandari

Aku bangun dari tidurku dan aku membuka jendela tiba-tiba kring-kring ternyata hand phoneku bunyi . Oh ternyata sahabatku indah ’’Halo lan udah bangun belum kamu? Ntar telat lagi lho’’ ucapnya.
’’iya aku dah bangun nih, kita lihat ya siapa nanti yang datang duluan ‘’ jawabku.
“Ok, siapa takut, ntar yang datang duluan gratis makan soto” tantangnya
“Siip” jawabku dengan semangat. Klik. Telepon pun ditutup.
Akhirnya aku segera mandi dan bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Setelah aku sarapan aku pun bergegas pergi, namun aku tak lupa bersalaman dengan kedua orang tuaku .Setelah itu aku berangkat dengan motor kesayanganku. Aku melihat banyak asap dan debu yang mengganggu. Aku pun berfikir akankah aku hidup dengan keadaan bumi yang sangat tercemar ini. Aku merasa kasihan dan kecewa kenapa bumi kita yang dulunya damai,nyaman,adem,sekarang menjadi begini, dimana-mana kekeringan, debu, kebakaran, dan asap. “ Apa yang kalian  lakukan wahai orang-orang yang tak bertanggung jawab?” ucap ku.’’Kenap engkau  tebang  pohon dan  kenapa kau hanya memanfaatkan tanaman ini dan tak kau perbaiki lagi? ’’Apa kalian tau akibat ulah kalian,kami anak cucumu  menangis meratapi  keadaan ini.’’ Ketika aku melihat ada seseorang yang menebang pohon aku merasa sedih,  kenapa kalian merusaknya?  Padahal dulu bumi kita adalah salah satu Negara yang makmur dan sejahtera, tapi sekarang kita tak bisa bernafas lega karna asap dimana-mana. Akhirnya akupun sampai kesekolah dan berpapasan dengan wildan yang sedang melemparkan kertas ke selokan . Akupun menegurnya
 ’’Hey  Wil sampah itu dibuang pada tempatnya bukan dibuang keselokan ’’ tegurku.
 Wildan pun merasa acuh tak acuh terhadap apa yang kukatakan.
“Wildan…
’’Iya-iya aku buang nih ketempat sampah.’’ujarnya dengan muka sinis.
’’Nah gitu dong baru bener‘’ ujarku.  Aku pun  langsung berjalan ketempat  duduku, ternyata aku datang lebih dulu dari pada Indah, hore…, hatiku senang bukan kepalang. Bel berbunyi, dengan berlari Indah memasuki kelas dan kusambut dengan senyum kemenangan. Indah hanya mengangkat jempolnya karena Pak Yanto sudah datang dan kami pun menerima  perjalanan yang  diberikan.
Akhirnya bunyi  lonceng  pun terdengar pertanda   waktu belajar telah usai. Saat  perjalan pulang aku melihat banyak pohon-pohon  dan tanaman yang terkena debu. Aku melihat  seorang ibu-ibu sedang membakar sampah, sebenarnya aku  ingin menegurnya, tapi keberanianku ciut karena kami semua tahu bahwa ibu itu sangat galak dan pemarah sekali. Aku ingin memberitahunnya  bahwa sampah daun itu bagus untuk kesuburan tanah,  sebaiknya kita kubur saja sampah dedaunan itu supaya menjadi pupuk kompos. Tapi banyak orang tak mengetahuinya, mereka lebih senang membakarnya. Ah, sayang sekali aku hanya mampu memberitahunya hanya dalam anganku saja. Tak terasa aku telah sampai dirumah aku berharap semoga saja nanti akan ada perubahan untuk bumi kita tercinta ini. Marilah budayakan  untuk membuang sampah pada tempatnya, menanam pohon dan bijak menggunakan air serta tidak merusak alam kita karena masa depan dan  kehijauan alam  ada ditangan kita. Jadi jagalah bumi kita ini. Bumi kita tempat tinggal kita. Jagalah dengan baik bumi kita ini kawan! (Dwi Wulan, X2)
12 September 2015

mading: puisi srigala liar by taruna candra gunawan

Hijau rumputpun buta
Tetes air pun tuli
Kemilau mentari pun redup
Embun pagi pun sirna
Di atas bumi pertiwi
Yang subur tiada banding
Kini hanyalah hayalan
Semua kini tinggal kenangan
Srigala-srigala liar
Mencabik-cabik bumi pertiwi
Yang elok nan indah
Menjadi neraka bagi semua
Srigala-srigala terkutuk
Lenyaplah dari muka bumi
Jangan engkau terkam lagi
Semua yang ada di sini
cukup sampai di sini
Kalian koyak-koyak tanah ini
Setetes kehidupan tiada lagi
Karena telah engkau habisi

Karya:Taruna candra gunawan
                                                       Keles:xii IPA

mading: puisi rintihan emi & hutanku by emi efrini

Dulunya…
Engkau begitu hijau dan terlihat asri
Takkan terpikirkan engkau akan begini
Engkau mulai memanas
Engkau terlihat bersedih    
Engkau seolah menjerit
Entah…
Entah  apa yang terjadi
Mengapa penghunimu
Tak mendengarkan jeritanmu
Air …
Dulunya engkau melimpah ruah
Engkau mengaliri seluruh bumi ini
Tapi mengapa kini engkau tak bisa dijumpai
Satu tetes kinipun engkau begitu berharga
Kemana engkau…
Kemana engkau yang selama ini
Yang mengaliri seluruh jagat raya ini
Hijaunya lingkungan yang penuh
Dengan reremputan dan pepohonan
Kini mulai melayu
Bumi merinduka air
Bumi merindukan sejukmu
Embun pagi dan hijaunya tumbuhan
Kembalilah …
Bumi merindukan kesejukan
Dan keasrian lingkungan yang hijau

(karya : Emi efrini/ X 1)


HUTANKU
Kemanakah engkau kini
Tampak hilang seperti ilusi
Menyisakan beban dalam hati
Mentari terasa panas menyinari
Pagi indahkupun telah buyar
Tak dapat ku hirup udara segar
Ketika kabut pagi telah pudar
Tergantikan dengan asap nan tebal
Hari-harikupun terasa kusam
Warna hijau berubah menjadi hitam
Hangus terbakar
 

mading: cerpen pohon impian by dewi sekar kinasih

Bangun pagi akhir-akhir ini tak seperti bangun pagi biasanya. Seharusnya bangun pagi akudapat menghirup udara yang sejuk, tapi kini hanya debu dan asap yang kuhirup, aku bertanya-tanya, kemana udara yang biasa aku rasakan? Karena kini hanya tinggal bekasnya saja. Dulu walaupun kemarau panjang di sekitar rumahku tak seperti ini. Kalau sekarang ini mata air mulai mengering, tanah mulai meretak, mengapa itu semua dapat terjadi? Itu semua terjadi karena pohon-pohon impian yang telah hilang, dulu pohon-pohon inilah yang menyegarkan pagiku. Bukan hanya pagi, siang dan sore pun tetap terasa sejuknya.
Saat di sekolah aku berjalan ke kelas dengan temanku, aku selalu bertanya kepadanya “sekarang udaranya  gak segar lagi ya, gak kaya dulu” kataku.
 “iya,mau berangkat sekolah aja asapnya banyak banget, sampai tak kelihatan jalannya.  Jadi harus pakai masker pula, haduuuh pening nie kepala, apalagi yang rumahnya pelosok” jawab temanku.
“Bener tuh, ditambah lagi mata menjadi merah dan gatal, dada sesak , batuk, air pun susah. Untung sumurku enggak kering-kering amat, yaaah Cuma perlu agak menghemat air aja” kataku dengan sedih.
“Iya, sekarang ini tidak hanya uang saja yang perlu dihemat, airpun harus selalu dihemat. Ibuku pasti ngomel-ngomel jika aku mandinya lama, katanya ngabisin air aja hik hik” kata temanku sambil cekikikan.
 “Trus kamu pernah nggak memperhatikan si Lia?” Tanyaku  “Enggak tuh kenapa?” jawab temanku penasaran
“Kasihan tuh si LIa, kalau hari Senin kan pakai kerudung putih sampai di sekolah jadi kuning” “iya ya, trus sampai kapan kemarau dan asap ini?” Tanya temanku
“lho kok kamu Tanya sama aku, lha aku Tanya sama siapa?” Jawabku. Kami pun tertawa terbahak-bahak dengan kekonyolan kami itu, bel masuk sudah berbunyi, kami pun langsung masuk ke kelas.
Pelajaran hari ini adalah pelajaran favoritku, biologi kemudian dilanjutkan dengan geografi, aku mengikutinya dengan semangat. Materi yang disampaikan oleh bu guru mampu menjawab seribu pertanyaan keingintahuanku yang berkecamuk di benakku. Dan bel istirahat pun berbunyi yang selalu disambut dengan senyum penuh kebahagiaan. Aku masih merapikan buku ketika temanku menghampiriku
“ Mau ke kantin atau mau ke perpus?” Tanya temanku
“Enggak dua-duanya, kita cari tempat yang sejuk yuk, disini panas banget” jawabku sambil menarik tangannya
  “Ayuk, disana tuh kayaknya sejuk” jawab temanku
“ Perasaan di sini dulunya tak sepanas ini deh, tapi sekarang kok jadi panas gini? Belum lagi debunya banyak banget” kataku
 “Yah sekarang kan pohon-pohon impian kan tinggal dikit karena banyak yang ditebangi. Trus gara-gara kemarau daunnya pada berguguran, jadi makin panas deh”
 “ Sebenarnya ini salah siapa sih?
Mendengar pertanyaanku temanku justru tertawa geli “ Kamu ini lucu sudah tau salah siapa malah pake nanya segala lagi, yah pasti salah manusianya dong, mereka tuh sudah serakah, menebang pohon seenaknya trus setelah ditebang membakar sisanya dan akhirnya terjadi kebakaran dan jadilah asap tebal ini, gitu non” jawab temanku panjang lebar.
“Tapi dari asap tebal ini ada juga manfaatnya lho” kataku iseng,
 “Apa ada manfaatnya, maksud kamu?” tanya temanku penasaran
“Bagi orang-orang yang suka merokok tak perlu lagi beli rokok, kan udah ada asap jadi tinggal menghirup sepuasnya” 
“Ha ha ha bisa aja kamu ini, tapi gratis kan?”
“Iya gratis, jadi gak perlu bayar ha ha ha “  Kami berdua pun tertawa dengan kekonyolan-kekonyolan kami itu.(a)

Karya Dewi Sekar Kinasih, X1
12 September 2015

mading: puisi pertiwiku by nur endang rahayu

Lihatlah bumi  pertiwiku
Kini tampak sedih
Berduka melihat bumi
Yang semakin menua

Lingkungan kini tak asri lagi
Kala siang terasa panas
 pagi pun tak  sejuk lagi
Tak ada pohon yang menghiasi
Betapa gersang bumi ini

Hutan-hutan yang kau kikis
Pohon-pohon tumbang karena mesin
Simpanan air kian menyusut
Bumi makin gersang
Ia kini rapuh diterpa bencana
Banjir menerjang semua
Kekeringan menghempaskan kehijaun




Kau sendiri yang merusak tanah surgamu
Jangan heran jika tanahmu tak lagi subur
Jangan heran jika lautmu tak lagi indah
Jangan heran jika musimpun tak tentu arah

Kaulah yang merusaknya
Dengan tangan keserakahanmu
Telah kau jadikan alam sebagai pemuas nafsu
Dan kau lupakan anak cucumu

Lihatlah bumi pertiwiku
Tatapannya kosong
Merana melihat bumi
Yang semakin tak bersahabat
(NUR ENDANG RAHAYU / X2)
12 September 2015

mading: cerpen perasaan di balik kabut by agung prasetyo

Gelap ini tak ada yang berbeda, masih seperti malam-malam yang lalu, aku bersama Kemal memanjakan diri dengan sentuhan musik reage yang Kemal anggap sebagai sentuhan syahdu dalam hidupnya demikian dengan kocaknya kepribadian Kemal yang humoris, idealis dan fantastis.
“Lah ini kan cerita saya dan kenapa malah biografi Kemal yang aku kasih hehe‘’ ungkap Agung.
Tanpa terasa hampir dua jam kami bercanda tawa dan tanpa terasa malam makin mencengkam suasana pun semakin sunyi, hi serem...
“Mal besok ulangan apaan?” tanyaku
“Bahasa Inggris gung!” jawabnya santai
“Aduh pusing deh gue, dari pada tambah pusing mending gak usah belajar,main ps aja yuk!” ajakku
“Ah gila lo gung,..kenapa gitu gung?” tanyanya heran
“Ya menurut gue sih itu gak penting Mal, yang penting itu kita menguasai Bahasa Sunda, Jawa, Minang. Kita harus bangga dengan itu, dengan bhineka tunggal ika dan dengan persatuan bangsa Indonesia Mal” kataku panjang lebar
“Wah cerdas juga lo Gung, boleh boleh..hehe emang pantes jadi wakil gue” katanya dengan bangga
“Stop, stop, stop, wakil? wakil apaan?” protesku
“Sabar bro, gak usah pakai urat, maksud gue wakil untuk Indonesia jadi lebih baik, bebas koruptor, lebih bersih dan yang pasti bebas asap Gung..!” jelasnya dengan gaya seperti bung tomo
“Bebas asap, sip gue setuju banget” kataku dengan semangat
 Dan  pembicaraan mengenai kabut asap ini terus berlanjut hingga tak lagi kami sadari siapa yang mengakhiri pembicaraan ini, tiba-tiba kulihat wajah ayu yang sangat kukenal, wajah yang akhir-akhir ini singgah dibenakku.
 “Tiada celah yang tidak bisa dimasuki sang kabut pekat ini, perihnya mata, sesaknya dada semua aku lalui di keseharianku, jujur aku tak kuat lagi dengan semua ini, tolong… tolonglah kami” kata gadis itu dengan penuh iba, ku coba mendekati gadis itu tapi terasa sulit bagiku untuk melangkah. Tiba-tiba gadis itu bangkit dan berlalu diantara kabut dan asap. Dengan sekuat tenanga aku berusaha mengejar gadis itu, tapi tiba-tiba kakiku tersandung kayu dan aaah aku terjatuh di tanah gersang ini. Ku buka mataku ternyata aku terjatuh dari tempat tidur dan kulihat jedela sudah terang, dengan kaget kulihat jam weker pukul 06:45..arragh aku berteriak....
‘’Efek begadang semalam aku tepar sampe kesiangan’’ dan kulihat Kemal juga tak ada lagi di kamarku. Akhirnya aku mengambil keputusan untuk pergi kekamar mandi, dan masalah berikutnya pun ikut muncul, coba bayangkan betapa kagetnya ketika handuk sudah aku sampirkan di paku kamar mandi, gayung  sudah di tanganku ketika akan mengambil air di bak mandi ‘’arragh..gak ada air???”
Segala perasaan berkumpul jadi satu, tapi aku hanya bisa termemenung, ini kah Indonesia yang masuk kedalam globe dunia memiliki dua  musim, yaitu musim penghujan (yang mengakibatkan musibah banjir) dan  musim kemarau seperti saat ini  sehingga muncul masalah kebakran dimana-mana, air langka mau mandi saja sulit bagai mana mau pergi kesekolah, ketemu teman-teman dan ketemu someone,  tersiksa seperti ini ingin rasanya aku pindah negara tapi apalah daya aku cinta indonesia dan NKRI harga mati, sedikit berkata bijak untuk penyemangat pagi ini.
Waktu telah menunjukkan pukul 07:00 dan aku pun belum mandi,aku sangat kebingungan karena mau mandi pake apa, air satu gayung pun gak ada, sumur kering.
Tiba-tiba terdengar suara “Asalamualaikum, jabrik o jabrik” ternyata si kemal udah datang dan udah dandan rapi dengan gaya sok keren.
“Udah rapi lo?” kataku dengan lemas
“Udah dunk gays, ngapa belum mandi? gak tau apa ini dah jam berapa?” jawabnya dengan semangat
“Gue gak sekolah lah, gak ada air buat mandi” kataku sambil merebahkan badan kembali
“Sia-sia lho kalau gak sekolah, sstt katanya mau ketemu sama dia, ntar diambil orang lho….” Goda Kemal
“Buset gara-gara bencana elnino dan keserakahan manusia kita jadi  korban seperti ini”
Betul  juga lo broe… sekarang lo cuci muka dan gosok gigi aja pake air mineral” sarannya dan langsung dengan cepat aku laksanakan
“Ok deh, demi someone...
Alhamdulillah, kami sampai di sekolah pas lonceng berbunyi
 “teng teng teng teng klonteng” lonceng pun berbunyi kencang dari parkiran aku lalu beranjak ke kelas untuk menarok tas dan langsung menuju kelapangan. Aku belari karena panggilan toa sekolah yang memekakkan telinga itu mengharuskan kami sudah berbaris untuk upacara bendera di lapangan basket dalam hitungan kesepuluh kalau tidak hukuman sudah menanti.  Tapi tiba-tiba “braghhh” tatapan mataku, jantungku berdetak kencang, dag dig dug ternyata tanpa sengaja aku menabrak seorang gadis dan dia pun tersipu malu.
“sore-sore”kata Agung meminta maaf
‘’sore-sore ,sori kali akang, makanya kalo jalan pake lampu donk biar keliatan, udah tau kabut asap dimana-mana mata gak dipake dengan benar” kata gadis itu sewot
“What??  Lampu, emangnya robot? Hehe masa gak keliatan neng,kenalin neng bang zafran” kata Agung sambil mengulurkan tangan
“zafran?  Gak salah? Tapi yang tertulis di baju lo Agung Baskoro” kata gadis itu, lalu pergi meninggalkanku
Kami pun berpisah dan kami berbaris di barisan kelas masing-masing, tapi aku tetap tidak fokus karena fikiranku masih terbawa senyuman dan kejutekan gadis itu, kelas berapa dan namanya siapa? Sepertinya wajah itu tak asing bagiku.
Ternyata aku sangat beruntung, di balik kabut asap ini ada hikmah yang kudapatkan, karena gelapnya kabut sampe berjalan tidak kelihatan ssttt menabrak seorang gadis, eh bukan tapi menabrak hatinya.
Jam istrahat pun tiba aku langsung menuju kelas Kemal untuk menceritakan insiden pagi ini, rasanya sudah tak sabar, dan yang lebih membuatku bahagia adalah aku dapat bertemu lagi dengan gadis itu, ia sempat melemparkan senyuman ke arahku sebelum berlalu menuju kantin. Senyuman itu membuatku melayang hingga tanpa kusadari kelas Kemal sudah terlewati. Dengan malu aku berbalik dan menuju kelas Kemal. Dan aku akan meminta pada Kemal untuk mencari tahu siapa nama gadis itu dan kelas berapa kalau perlu nomor hand phone dan pin BBMnya.
Setelah 2 hari pencarian informasi di tengan gelapnya kabut asap ini, akhirnya Kemal laporan kalau nama gadis itu Raisa kelas X5, wahh namanya seperti artis favorit gue. Dengan kebulatan tekad aku pun mendekati gadis itu. Dan Tanpa sengaja aku bertemu Raisa di depan toilet sekolah, dia sendirian sedang mencari sesuatu.
“Hai Raisa, nyari apaan” tanyaku sok akrab
“Eh kamu, nih nyari anting kayaknya jatuh  di sekitar sini” jawab Raisa
“Ehemm,  aku bantu nyari ya” kataku menawarkan diri
“Eh ngak usah ntar ngerepotin, kan lo lagi ada kelas” tolak Raisa lembut
“Ngak papa kok, gue seneng bantuin lho soal kelas ngak usah dipikirin. Oh ya lo  kalau lagi bingung kayak gini jadi tambah manis deh” ungkap agung dengan sedikit senyuman
“Ah bisa aja kamu, ya gue sih nggak suka sama cowok bohong kayak kamu itu” kata Raisa yang langsung mengena ke ulu hatiku
“Oh yang tempo hari itu, maaf ya bukan maksud mau bohong tapi aku gak PD waktu itu” jelasku
“Kenapa nggak pede?”
“Sebagai tanda maafku, nih terimalah anting ini” kataku menghindari pertanyaan Raisa tadi.
“Ya ampun ketemu ya, makasih ya kamu sudah menemukan anting kesukaanku. Tahu nggak anting ini sangat berarti bagiku” katanya dengan gembira
“Emang dari siapa anting itu kok berarti banget” tanyaku penasaran
“Adaaa aja, ntar kamu juga tahu” katanya sambil berlalu dihadapanku
Setelah dia pergi akupun mengikutinya untuk kembali ke kelas walau kelas kita berbeda arahnya.
Siang pun makin terasa panas dan waktu sudah menunjukkan untuk saatnya pulang, tapi aku masih belum mengerti apa maksud  ucapan Raisa tadi?
Dengan lemas aku berjalan menuju parkiran, dan tanpa sengaja aku melihat Raisa sedang tertawa bahagia tapi aku tidak tahu dengan siapa ia tertawa. Tampaknya kabut hitam sudah mengaburkan pandanganku. Dan saat mereka berlalu di hadapanku, dadaku makin terasa sesak, mungkin kabut ini sudah meracuni paru-paruku.  Ternyanya gelapnya kabut asap ini tak hanya merusak kesehatanku tapi juga menorehkan luka dihatiku. Kunanti musim hujan untuk menghapus luka ini.(@)
agung XII-ips
14 April 2015

mading: puisi menjelang MID by Nur Endang Rahayu

Ujian di depan mata
Persiapan menggema di mana-mana
Melewati ruang dan waktu
Yang penuh irama
Bimbingan belajar terus
Di gemblengkan
Demi dapatkan hasil yang memuaskan


    Waktu terus berputar dan
    Langkah ini terus bergerak
    Demi masa depan yang terang
    Belajar  penuh konsentrasi
    Mendengar penuh penghayatan
    Menghitung penuh dengan kepastian
    Dan menjawab penuh dengan keyakinan


Berjuta usaha kita hadapi
Tuk jalani MID pertama ini
Semoga tuhan meridhoi
Usaha ku ini
 19 Oktober 2015

jadwal 22 okt 2015 kultum

Berkaitan dengan kesepakatan rapat guru dan staf pada tanggal Oktober 2015. Kepala sekolah didukung oleh pengurus OSIS yang baru sangat bersemangat untuk memakmurkan mushola. Dengan menyisipkan program KULTUM atau pengajian singkat. Pengajian ini direncanakan selama 1 jam pelajaran atau 45 menit pada jam pertama hari jum'at. Pengajian ini seogyanya diisi oleh kultum dari siswa diiringi dengan materi kajian agama islam dari guru yang berkompeten yang telah ditunjuk.
Akibatnya terjadi pergeseran kegiatan belajar di jum'at pagi ke sabtu siang sebagai berikut:
SENIN
JAM X1 X2 XI.IPA XI.IPS1 XI.IPS2 XII-IPA XII-IPS
1
UPACARA BENDERA
2 SF17 SR7 MR5 NN18 TW13 DA15 EY13
3 SF17 SR7 TR17 YR14 TW13 DA15 EY13
4 PT8 SR7 TR17 YR14 TW13 MU7 EY13
ISTIRAHAT
5 PT8 TW13 SF1 TR17 YR14 MU7 MR5
6 PT8 TW13 SF1 TR17 YR14 MU7 MT11
ISTIRAHAT DAN SHALLAT
7 SP2 MR5 YR14 ML12 SK5 SF1 MT11
8 SP2 MR5 YR14 ML12 SK5 SF1 MT11
SELASA
JAM X1 X2 XI.IPA XI.IPS1 XI.IPS2 XII-IPA XII-IPS
1 RS15 DA2 ES4 MR5 SN11 MD5 YR16
2 RS15 DA2 ES4 MR5 SN11 MD5 YR16
3 ES16 RS15 PT8 NN18 SN11 TR17 SF1
4 ES16 RS15 PT8 ML12 SK5 TR17 SF1
ISTIRAHAT
5 WS18 NN3 MR5 ML12 SK5 PT8 TR17
6 WS18 NN3 MR5 SN11 SK5 PT8 TR17
ISTIRAHAT DAN SHALLAT
7 TW13 AR16 TD3 SN11 TR17 YR16 MU14
8 TW13 AR16 TD3 SN11 TR17 YR16 MU14
RABU
JAM X1 X2 XI.IPA XI.IPS1 XI.IPS2 XII-IPA XII-IPS
1 NN3 ES4 TD3 TW13 AR16 MU7 DA15
2 NN3 ES4 TD3 TW13 AR16 MU7 DA15
3 MR5 PT8 SR7 ES4 TD3 IM9 ML12
4 MR5 PT8 SR7 ES4 TD3 IM9 ML12
ISTIRAHAT
5 SR7 PT8 IM9 AR16 DA2 WS4 TW3
6 SR7 MU9 IM9 AR16 DA2 WS4 TW3
ISTIRAHAT DAN SHALLAT
7 ML12 MU9 AR16 DA2 WS4 TW3 SN6
8 ML12 MU9 AR16 DA2 WS4 TW3 SN6
KAMIS
JAM X1 X2 XI.IPA XI.IPS1 XI.IPS2 XII-IPA XII-IPS
1 MU9 ML12 ER6 DA15 SN10 MD5 TW3
2 MU9 ML12 SR7 DA15 SN10 MD5 TW3
3 MU9 NN3 SR7 ES4 DA15 WS4 MR5
4 ER6 NN3 SR7 ES4 DA15 WS4 MR5
ISTIRAHAT
5 MR5 MU14 DA2 TD3 PT18 ER6 SN10
6 MR5 ER6 DA2 TD3 PT18 NN18 SN10
ISTIRAHAT DAN SHALLAT
7 NN3 MR5 ES4 SN10 ML12 MU14 WS4
8 NN3 MR5 ES4 SN10 ML12 MU14 WS4
JUM'AT
JAM X1 X2 XI.IPA XI.IPS1 XI.IPS2 XII-IPA XII-IPS
1 MUHASABAH / KULTUM
2 OS10 SF1 DA15 NN6 TD3 IM9 MR5
3 OS10 SF1 DA15 NN6 TD3 IM9 MR5
ISTIRAHAT
4 ES4 OS10 IM9 NN6 SF1 TW3 WS4
5 ES4 OS10 IM9 MR5 SF1 TW3 WS4
SABTU
JAM X1 X2 XI.IPA XI.IPS1 XI.IPS2 XII-IPA XII-IPS
1 SENAM KESEGARAN JASMANI
2 MU14 SF17 MR5 TD3 SN6 MD5 NN18
3 MU14 SF17 MR5 TD3 SN6 MD5 NN18
4 SR7 MU14 MR5 TW13 SN6 NN18 ML12
ISTIRAHAT
5 ES4 TD18 PT8 SF1 WS4 PR2 ML12
6 ES4 TD18 PT8 SF1 WS4 PR2 SN6
ISTIRAHAT DAN SHALLAT
7 SF17 ES4 WS18 MR5 ML12 PT8 PR2
8 SF17 ES4 WS18 MR5 ML12 PT8 PR2
KODE MATA PELAJARAN
1: Agama
2: PPKn
3: Bhs. Indonesia
4: Bhs. Inggris
5: Matematika
6: Sejarah
7: Kimia
8: Biologi
9: Fisika 10: Ekonomi
11: Akutansi
12: Geografi
13: Sosiologi
14: Seni budaya
15: Penjasorkes
16: TIK
17: Bhs. Arab
18: Mulok PLH
KODE GURU
MD: Mulyadi, S.Pd
RS: Riki Siahaan, S.Pd
SR: Sarmin, S.Pd
TR: M. H. Thamrin, S.Pd.I
SF: Siti Farokah, S.Ag
SK: Sukuria,S.Pd
AT: Atik Sulistiyo DR, S.Pd.I
SP: Sri Purwanti, S.Pd
PT: Partinah, S.P
EY: Erni Yanti, S.Pd
TD: Tantri Dewayanti, S.Pd
ER: Ernawati, S.Pd
ML: Melly Jufriyanti, S.Pd
MT: Mutmainah, S.E
DA: Dian Anggraini, S.Pd
YR: Yerly Saddiyah, S.Pd
WS: Wahyu Sriningsih, S.Pd.I
OS: Octalya S, S.Pd
NN: Nina Kotimah, S.Pd
PR: Suparno, S.Ag
MR: Maryanto, S.Pd
AR: Arista Fitria N, S.Pd.I
MU: Murliwati DDS, S.Pd
IM: Imam Suryono, S.Pd
TW: Teguh Wiji A, S.Pd
ES: Emy Setiasih, S.Pd
SN: Sari Novyati, S.Pd
Secara logika kestabilan kegiatan belajar mengajar, jadwal ini efektif berlaku di hari senin. Namun kepala sekolah memerintahkan agar jum'at 23 Oktober 2015 kultum harus sudah mulai. Demikian semoga dapat dimaklumi

mading: kucing di sekolah by eka kukuh lestari

Tubuh mematung arah depan
Menatap mahluk putih pucat sepercak hitam
Mengais tong berisi harta
Tuk mencari rasa kenyang
Suara lirih tanda rak kenyang
Selalu meraton mencari makan
Demi lima anak di gudang seberang
Menjerit pekik
Berharap demi berharap
Setetes susu mengalir deras di kerongkongan
Di tengah padang ia berlarian mengejar tikus tuk di lahap
Lima sabit kecil di kaki guna menerkam
Perang pn padang
Kembali ke gudang
Di nanti mahluk mungil
Suara lirih tanda tak tenang
Telah sirna di culik tawa
Berjuang hidup di tengah lapang
Berjuang tubuh di tengah padang
Kucing ku sayang,kucingku malang
Tinggal di gudang sekolah sebrang

mading: cerita koplak cendol pengemis kacang

PENJUAL CENDOL

Ginting: “Mas, beli cendol!!”
Penjual: “Sampun Telas.
Ginting: “Iya …., memang harus pakai gelas!”
Penjual: “Mboten Wonten….”
Ginting:” Iya, memang saya suka pakai santan.”
Penjual:  (dengan kesal) “O, wong sinting!”
Ginting : “Kok tahu kalau namaku Ginting?”
Penjual: (tambah kesal) “Dasar wong edan!”
Ginting : “Wah, Mas betul lagi . . . saya memang dari Medan.”
Penjual : ?????

AKAL PENGEMIS

Seorang nyoya yang pelit kedatangan seorang pengemis di rumahnya. Berkatalah ia kepada pengemis itu, “Kau akan kuberi uang lima ribu, tapi syaratnya kau harus menyanyikan lagu “anak ayam turun sejuta!”
“Baik nyonya” jawab si pengemis. Lalu ia mulai bernyanyi
“Tek kotek kotek kotek anak ayam turun sejuta, anak ayam turun sejuta. Digranat mati semua.”
Sambil bersungut-sungut, dengan terpaksa nyonya itu memberikan uangnya kepada sang pengemis.


KACANG
Di sebuah kantor, Pak Kabul yang sudah tua bekerja bersisian dengan Budi yang masih muda. Budi memperhatikan bahwa Pak Kabul selalu menyimpan setoples kacang di mejanya. Suatu hari, Pak Kabul pergi keluar kantor untuk sejumlah urusan. Diam-diam Budi mengambil sejumput kacang dari toples Pak Kabul dan melahapnya. Saat Pak Kabul kembali, Budi merasa bersalah. Akhirnya ia pun mengaku.“Pak  Kabul, maafkan saya. Saya sudah memakan  kacang milik Bapak tanpa izin.” Katanya  “Oh, tidak apa-apa, Bud. Aku memang sudah tidak kuat memakan kacang dengan gigi palsu ini. Ini tadinya kacang berbalut coklat, tapi aku Cuma menjilati coklatnya saja!

13 September 2015

mading: puisi hutan ku by masto

Kemanakah engkau kini
Tampak hilang seperti ilusi
Menyisakan beban dalam hati
Mentari terasa panas menyinari
Pagi indahkupun telah buyar
Tak dapat ku hirup udara segar
Ketika kabut pagi telah pudar
Tergantikan dengan asap nan tebal
Hari-harikupun terasa kusam
Warna hijau berubah menjadi hitam
Menyisahkan beban kepedihan
Saat manusia tak memiliki rasa kasihan
Melihat sang alam
Menitikkan air mata kesedihan
Langitpun meratapi bumi
Melihat hilangnya warna hijau keindahan
12 September 2015

mading: hidup penuh perjuangan by dwi wulandari

Namaku dwi wulandhariaku duduk di bangku SMA aku ingin berbagi cerita, menjadi orang sukses,sebelum aku bercerita aku ingin bertanya ke kalian.jika suatu saat cita-cita kalian tercapai dan apa yang akan kalian lakukan untuk kedua orang tua kalian?
Aku di sini menangis ketika orang-orang di luar sana yang slalu mandang rendah diriku, mereka selalu bicara bahwa aku gak akan bisa sukses dan bisa membahagiakan orang tuaku
Ya panggil saja dia m.s. rempong, dia selalu berkata di hadapan ku begini “eh, mana bisa kamu sukses,kamu aja kayak gitu” aku pun tertunduk dan dalam hati aku menangis atas ucapan itu.tapi aku nggak mau membalasnya biarlah orang mau berkata apa selagi aku masih hidup dan masih bisa bersekolah aku akan terus berjuang untuk mengajar cita-citaku
Suatu malam aku melihat acara TV aku melihat ada seorang anak dengan keterbatasan fisik dan dia juga seorang anak yang tidak mampu. namun semangatnya sangat luar biasa meskipin dia di cacimaki atas kekurangannya tapi dia tidak berputus asa. Dia berkata.
 “saya memang tak senpurna,tappi saya akan berusaha untuk menutupi kekurangan saya, dan saya akan terus berjuang untuk menggapai kesuksesan untuk kebahagiaan orang-orang yang saya sayangi”
Di situ saya menangis melihat dan mendengar cerita anak itu,akupun dalam hati bertekat bahwa aku juga harus bisa bangkit. Karena roda kehidupan pasti akan berputar.
Keesokan harinya aku pergi untuk sekolah dan aku berpamitan kepada ibuku
“bu, aku sekolah dulu doakan aku agar bisa sukses ya bu, amin”
Ibu ku pun menjawab  “iya, hati-hati di jalan, amin”  aku pun beramgkat dengan wajah semangat, dalam hati aku pun berkata
“ya allah, semoga aku bisa mengejar cita-cita dan bisa membahagiakan kedua orang tua ku, amin”    
    Kesuksesan tidak dating sendiri melainkan dari pengalaman-pengalaman dan cerita orang yang membuat kita bangkit untuk meraih kesuksesan itu.   
15 Oktober 2015

mading: puisi hening by ulfa novianti & taruna candra gunawan

Angin berhembus menusuk tulang
Nuansa hati bercampur lara
Akan teringat sosok yang hilang

Keindahan pun terlupakan
Untuk semua yang hilang
Relung hati yang menyiksa
Itu semuaa terasa lara
Namun cobaan demi cobaan
Di hadapanmu kau lawan
Untuk menggapai sebuah tujuan

19 Oktober 2019

mading: puisi harapanku by masto

Gelapnya malam menusuk kabut

Dini hari,tampak sayup
Setangkup wujud di selimuti halimun hanyut
Punggung gemawan
Membias cahaya rembulan
Di dalam hati, cemas bukan buatan
Melihat hari esok akan ujian
Harapan menggelora yang
Di latakkan di atas deretan kata agung
Berharap tuhan
Memberikan jalan dalam
Menghadapi ujian
Menghadapi ujian
Pikiranku tak dapat kualihkan
Langit adalah kitap terbentang
Lapisan langit membagi menjadi
Halaman-halaman ilmu
 Tak dapatkah semua itu
Menjadi jawaban?
Berharap ujian tak merobohkan
Benteng terakhir semangatku
Mengingat, siapa yang menyerah
Tek dapat tempat di masa depan
Aku sendiri tersedan
Lututku lemas jika melihat ku
Di campakkan di masa akan datang
 19 Oktober 2015

mading: dampak kekeringan by nina kotimah

Rimbo Ulu 13 Oktober 2015 – Sudah beberapa bulan ini di berbagai daerah menghadapi masalah kekeringan.  Hal ini disebabkan karena musim kemarau yang dating lebih lama dari biasanya. Sehingga menyebabkan keringnya sumur maupun rawa-rawa. Warga pun mulai kesulitan mendapatkan air. Selain itu mereka juga harus menghemat air agar bisa digunakan untuk berbagai keperluan.

Hal yang sama juga dirasakan di SMA N 9 Tebo, air menjadi barang berharga. Air yang tersedia tidak dapat mencukupi kebutuhan ratusan murid. Air hanya ditemukan ketika pagi hari saja. Banyaknya siswa yang menggunakan toilet sehingga katika siang air sudah habis. Yang lebih menyedihkan lagi, bau tak sedap makin menyengat di siang hari.

Bukan itu saja kegiatan sholat dzuhur berjamaah pun tergangu.  Banyak siswa tidak sholat karena tidak ada air untuk berwudhu. Seringkali  para siswa pergi berwudhu di rumah Bapak atau Ibu guru yang dekat sekolah sehingga sholat berjamaah pun bisa dilaksanakan.

Tanaman buah dan bunga-bunga  yang ada di area SMAN 9 Tebo pun menjadi layu karena jarang bahkan tidak pernah disiram. Rumput-rumput yang dulu menghijau kini berubah menjadi kecoklatan. Kegiatan pembelajaran untuk matapelajaran  PLH atau Mulok juga tidak berjalan lancar. Tanah yang keras sudah selesai dicangkul oleh para siswa dengan harapan akan segera turun hujan. Tapi sampai hari ini hujan belum juga turun sehingga bibit pun tidak bisa ditanam. Sehingga para siswa hanya bisa membersihkan lingkungan sekolah untuk mengisi jam PLH atau Mulok.

Selain itu, tak adanya air hujan juga menyebabkan debu yang makin hari makin tebal yang menganggu pernafasan terutama pada jam pulang maupun berangkat sekolah. Para siswa saling mendahului sehingga debu beterbangan dan menyesakkan dada. Padahal sebenarnya disinilah toleransi perlu diterapkan.(nn)

mading: puisi cobaanku by emi efrini

Entah dari mana                                      
Aku harus memulai semua ini
Sulitku percaya
Mengapa cobaan ini
Harus datang menghampiri   
Bibirku bisa begitu cepat mengatakan
Bahwa aku harus kuat
Namun, apalah daya
Hatiku berkata lain
Mengapa hati ini terasa
Tak kuasa melepas kepergianmu, ayah
Dunia ini terasa begitu kejam
Mengapa sosok yang menjadi
Tonggak dalam hidupku pergi
Meninggalkanku dan semuanya ?
Semua ini tak adil bagi ku
Kini hanyalah tinggal kenangan
Indah saat-saat bersamamu,ayah
Hanya doalah yang bisa ku berikan
Untukmu ayah
Kini,aku berusaha menjaga harta
Yang berharga bagimu, ayah
Yaitu ibu, kakak, dan adik
Aku slalu berusaha untuk ada
Di saat dia meneteskan air mata
Aku akan berusaha ada untuk
Menghapus kesedihannya,ayah
Takkanku biarkan kepergianmu
Mengisahkan seribu duka untukku dan semuanya
Terima kasih atas indahnya
Kehidupan yang kau berikan
Dunia terasa sepi tanpamu, ayah

mading: dampak kebakaran hutan

Rimbo Ulu, 12 Oktober 2015 -  Akibat dari kebakaran hutan di Riau dan di rovinsi Jambi menyebabkan desa-desa yang ada  di Kabupaten Tebo seperti Desa Wiroto Agung dan Desa Suka Maju mendapatkan  kirimiman asap yang menganggu aktifitas warga. Selain itu, kabut asap yang berasal dari Riau dan Jambi  ini juga menyebabkan  jarak pandangan terus memburuk akhir-akhir ini. Kondisi ini diperparah dengan debu yang kian menebal. Tentu saja, tebalnya asap dan debu berdampak negatif terhadap kesehatan masyarakat.
Hal ini dibenarkan oleh  Guru SMA N 9 Kabupaten Tebo Sri wahyuningsih, S.Pd.I. saat diwawancarai Kamis(10/9) siang. ‘’Kabut asap yang melanda kabupaten Tebo ini sangat mengganggu segala aktivitas terutama aktivitas di luar ruangan dan tentunya ini berefek juga pada kesehatan manusia.’’
Kabut asap yang kian hari kian menebal di wilayah  Kabupaten Tebo,membuat kegiatan belajar mengajar khususnya untuk tingkat Taman Kanak-kanak (TK)  diliburkan untuk beberapa hari ini. Hal ini dilakukan karena anak-anak ini masih terlalu rentan terkena dampak kabut asap. Dengan diliburkan ini, pemerintah berharap anak-anak dapat mengurangi aktifitas di luar ruangan.
Sedangkan untuk sekolah tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA) tidak diliburkan, hanya saja pemerintah menghibau agar aktifitas di luar ruangan para siswa menggunakan masker. Sehingga dapat mengurangi dampak asap dan debu, atifitas dan proses belajar mengajar pun dapat berjalan dengan lancar.  
Dampak  dari asap dan debu ini sudah banyak dirasakan oleh warga, baik anak-anak maupun orang tua yang mulai merasa sesak napas (ISPA) dan beberapa penyakit lainnya. Salah satu siswi di SMA N 9 Kab.Tebo, Ika Nirmala,  saat diwawancari kamis (10/9) siang membenarkan hal ini, terlebih lagi ia harus menepuh jarak yang tidak dekat untuk menuju sekolah.’’Pengaruh yang kita rasakan sekarang ini adalah mulai terserang penyakit flu dan batuk’’.
Pihak pemerintah pun tak henti-hentinya menghimbau kepada warganya  untuk saat ini jangan terlalu banyak beraktivitas diluar ruangan dan harus menggunakan masker. Seperti juga yang dikatakan oleh guru di SMA N 9 Kab.Tebo Murliwati Desmin DS,S.pd saat diwawancarai berkata ’’Yang bisa saya lakukan untuk mengurangi asap masuk kehidung  yaitu dengan menggunakan masker dan helm.’’ujarnya.(Tiraparoga@rocketmail.com)

Senin, 19 Oktober 2015

struktur pengurus osis 2015-2016



Kepala Sekolah: Mulyadi, S.Pd
Pembina: Melly Jufrianti, S.Pd
Ketua: Candra Andika
Wakil Ketua: Ulfa Novianti
Sekretaris: Agung Aji Fath Thoni

Bendahara: Emi Efrini
Departemen Keimanan Dan Ketakwaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa:
1.      Ulin Nuha
2.      Miflahatul  F.
3.      Yulia Rohmiati
Departemen Budi Pekerti Luhur / Akhlak Mulia:
1.      Tia Tivani
2.       Kurnia Dwi Ananda
3.      Tegus Abdul Salam
Departemen Prestasi Akademik, Seni & Olahraga:
1.      Agung Prasetio
2.      Paramita
3.      Eka Kukuh
Departemen Demokrasi Ham, Pendidikan Politik, Lingkungan Hidup, Kepekaan & Toleransi Sosial:
1.      Masto
2.      Fahrur Rohim
3.      Erika Yulianti
Departemen Komunikasi Dalam Bahasa Asing:
1.      Dwi Astuti
2.      Dina Yuliana
Departemen Teknologi Informasi & Komunikasi        ( Tik ):
1.      Dian Nurani
2.      Feti Dwi Setiani
Departemen Sastra Dan Budaya:
1.      Dewi Sekar
2.      Taruna Candra G.
3.      Gunadi
Departemen Kualitas Jasmani, Kesehatan Dan Gizi:
1.      Sabiliani Sabilah
2.      Indah Yulia V.
3.      Defis Kuncoro
Departemen Kepribadian Unggul, Wawasan Kebangsaan & Bela Negara:
1.      Nur Istiq L. N.
2.      M. Kahfi
3.      Tri Indra Setiawan
Departemen Kreativitas, Keterampilan, & Kewirausahaan:
1.      Mia Marwiyah
2.      Mukti  Wijayadi
3.      Kris Yulaiha